pusdiktan@pertanian.go.id
Jam Buka
Senin - Kamis 07.30 - 16.00 | Jumat 07.30 - 16.30
Warta

Polbangtan Kementan Motivasi Milenial Cara Cerdas Ternak Ayam Hadapi Fenomena Climate Change
MANOKWARI- Fenomena climate change yang mengacu pada perubahan pola cuaca dan suhu rata-rata bumi dalam waktu jangka panjang menjadi ancaman nyata bagi sektor pertanian. Kementerian pertanian dalam upaya antisipasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim
Agenda
Upcoming Events
Sebagai sebuah pusat pendidikan utamanya dalam bidang pertanian di Indonesia, Pusat Pendidikan Pertanian mengemban tanggung jawab untuk turut serta mengedukasi sumber daya manusia pertanian dan masyarakat Indonesia melalui berbagai macam kegiatan dan acara.



Info Kampus
Pusat Pendidikan Pertanian menaungi 7 poltektan serta membina sekolah menengah kejuruan pertanian bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP saat ini menyelenggarakan pendidikan menengah vokasi pertanian di 3 (tiga) SMK-PP, dan 84 SMK bidang pertanian lainnya di bawah pemerintah daerah dan swasta atau yayasan.
Tekan pin pada gambar untuk informasi lebih lanjut.
Kerja Sama
Pengajar
Peserta Didik
Lulusan Terbaik
Warta Kampus
- All
- Aktual
- Info Kampus
- Warta
- All
- Aktual
- Info Kampus
- Warta
Kutipan Sepekan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
“Ketahanan suatu negara ditentukan oleh ketahanan pangan”
Kerja Sama
Kemitraan & Kolaborasi
























Faktual
Bicara Fakta
MANOKWARI- Fenomena climate change yang mengacu pada perubahan pola cuaca dan suhu rata-rata bumi dalam waktu jangka panjang menjadi ancaman nyata bagi sektor pertanian.
Kementerian pertanian dalam upaya antisipasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim terus di gaungkan agar kerentanan terhadap ketahanan pangan dapat diatasi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap insan pertanian mampu menghadapi tantangan climate change, global warming dan fenomena alam lain.
“Kita harus bisa adaptasi dengan kondisi yang ada. Kita maksimalkan kesempatan yang ada, jangan sampai kita kalah.tantangan pertanian adalah cuaca, hama, bencana alam dan impor. Kita harus kuat dan siap menghadapi tantangan ini.” kata Syahrul.
Anomali perubahan iklim yang terjadi selama beberapa tahun terakhir telah banyak menyebabkan dampak negatif terhadap sektor pertanian tidak terkecuali bidang peternakan.
Oleh karena itu, untuk memberikan kesadaran kepada para milenial di tanah air terhadap bahaya perubahan iklim yang tidak dapat dihindari, Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari menggelar Millennial Agriculture Forum (MAF) Volume 4 edisi 21.
Pada Pembukaan kegiatan MAF, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan fenomena perubahan iklim tidak bisa dicegah, tidak bisa dihindari dan tidak bisa diabaikan. Fenomena ini merupakan fenomena alam yang disebabkan meningkatnya suhu muka bumi akibat aktivitas biotik dan abiotik kita sendiri.
“Climate change menyebabkan terjadinya iklim ekstrim, kemarau berkepanjangan atau El nino yang hari ini sedang terjadi setelah lebih 2 tahun kita dilanda La nina. Wajib hukumnya kita hadapi dengan tenang, wajib hukumnya kita antisipasi sebaik-baiknya, sehingga harus dilakukan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim,” pesan Dedi.
Lanjutnya, ia mengajak para milenial mampu melakukan inovasi teknologi pertanian dengan menggunakan Internet of Things (IoT), Smart Farming, dan berbagai aplikasi modern lainnya yang dapat dikembangkan untuk membangun early warning system (sistem peringatan dini) terhadap climate change.
Mengambil tema “Beternak Ayam dengan Smart di Tengah Fenomena Climate Change,” menghadirkan narasumber Aji Nugrahanto Lead Business Development PT Chickin Indonesia untuk membahas solusi teknologi beternak ayam untuk meningkatkan produktifitas dalam membangun ketahanan pangan ditengah perubahan iklim.
Ulasan yang menarik dan aplikatif dalam MAF yang berlangsung, mendapat apresiasi dari Kepala Pusat Pendidikan, Idha Widi Arsanti.
Menurutnya, dalam konteks mendorong ketahanan pangan maka kita perlu perhatikan dengan seksama baik bidang pertanian maupun peternakan harus tetap eksis dalam kondisi apapun. Kita sudah terbiasa dengan berbagai macam tantangan dan saat ini kita masih menghadapi climate change.
“Indonesia sebagai negara yang tanggap terhadap kedaulatan pangan, jangan sampai kita terganggu dengan kondisi-kondisi tertentu. Sehingga harapannya produktifitas tanaman pangan dapat terus didorong,” ajak Santi kepada seluruh milenial yang tergabung via zoom.
“Beternak ayam dengan smart ditengah fenomena climate change merupakan sesuatu yang harus didorong Bersama. Tidak bisa pungkiri bahwa keniscayaan teknologi harus kita lakukan. Dengan adanya teknologi kita akan bisa mendorong kondisi yang lebih baik lagi terhadapperubahan-perubahan yang ada.” tambahnya
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta mengatakan tema kali ini sangat relevan karena tantangan di tahun ini sangat luar biasa akibat fenomena perubahan iklim. Tidak hanya disektor pertanian dalam hal ini komuditi tanaman pangan dan hortikultura tetapi dampaknya dibidang peternakan juga luar biasa.
“Karena itu pentingnya memberikan pemahaman kepada milenial sebagai ujung tombak sektor pertanian ataupun peternakan tentang solusi menjaga ketahanan pangan dalam berbagai macam tantangan,”ujarnya.
Belajar Pertanian
VOKA-PEDIA
Sektor pertanian memiliki informasi dan istilah khusus di dalam beragam aktivitas bidang pertanian. Voka-Pedia atau Vokasi Ensiklopedia dibuat dengan tujuan menjadi kamus rujukan bagi Pusat Pendidikan Pertanian Kementerian Pertanian, yang menyediakan uraian ratusan istilah informasi yang disusun sesuai abjad yang berkaitan dengan dunia pertanian.
MEDIA
