Home » Blog » Kementan bersama Komisi IV DPR RI Gencarkan Penerapan Genta Organik di Lembata

Kementan bersama Komisi IV DPR RI Gencarkan Penerapan Genta Organik di Lembata

KUPANG – Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui BPPSDMP berkomitmen terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian. Bermitra dengan Komisi IV DPR RI, Kementerian Pertanian melalui SMK-PP Negeri Kupang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani Milenial dan penyuluh di Kabupaten Lembata (02/03).

Mengusung tema besar pentingnya gerakan tani pro organik (Genta Organik), bimtek ini melibatkan 30 peserta yang berprofesi sebagai petani milenial dan penyuluh pertanian di Kabupaten Lembata.

Pelaksanaan bimtek ini selaras dengan ajakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mendorong untuk menyukseskan Genta Organik dalam rangka mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

“Kami harapkan kepada Gubernur, Bupati, Walikota dan Kepala Dinasnya untuk turun tangan secara maksimal. Karena gerakan ini tidak akan berhasil tanpa kebersamaan,” kata Syahrul.

Mentan Syahrul juga mengajak para penyuluh dan petani untuk mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik

Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang mengatakan dampak dari perang Rusia – Ukrania telah membuat pupuk kimia menjadi mahal. Maka dari itu pemanfaatan pupuk organik harus terus digalakan.

“Ini peluang bagi kita untuk mengembangkan pupuk organik. Momentum di tengah harga pupuk kimia yang melonjak. Potensi alam kita bisa kita manfaatkan secara maksimal”, kata Dedi.

Beliau menambahkan di tahun 2023 tantangan yang dihadapi bisa juga menjadi peluang bagi petani-petani milenial untuk meningkatkan produksi pertanian. Karena itu BPPSDMP terus meningkatkan kemampuan petani milenial agar profesional, mandiri, memiliki daya saing serta berjiwa wira usaha.

Sebagai wakil rakyat perwakilan NTT, Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan Bimtek bagi petani dan penyuluh penting dilakukan untuk dapat mengentaskan NTT dari kemiskinan.

“Swasembada pangan adalah salah satu kunci sukses bertahan di masa resesi dan ini bisa dimulai dari mulai mengembangkan pangan lokal dengan memanfaarkan pupuk organik seperti di kabupaten Lembata ini”, ujar Julie yang juga membawakan materi tentang pertanian organik pada bimtek tersebut.

Tak hanya materi, itu dilakukan pula praktik penggunaan teknologi dalam pembuatan pupuk organik yang diharapkan para peserta bisa menerapkan mandiri ke depannya.

Kepala SMK PP Negeri Kupang, Stepanus Bulu, berharap dengan ada nya bimbingan teknis dapat meningkatkanya pengetahuan petani dan penyuluh

“Diharapkan akan ada peningkatan kapasitas penyuluh dalam hal transfer teknologi kepada petani. yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani”, jelas Stepanus.