Indonesian Center for Agricultural Education

The Center of Amazing Excellent Millennials Vocational Education on Agriculture in Indonesia
E-mail

pusdiktan@pertanian.go.id

Opening Hours

Mon - Thu 07.30 AM - 04.00 PM | Fri 07.30 AM - 04.30 PM

Lastest

News

Silahkan klik flyer untuk informasi lebih lanjut

Agenda

Upcoming Events

As a major of agricultural education center in Indonesia, the Indonesian Center for Agricultural Education has the responsibility to participate in educating agricultural human resources and the Indonesian people through various activities and events.

Previous
Next
Educational News

Campus Info

Indonesian Center for Agricultural Education (ICAE) has 7 implementing units (POLTEKTAN) across the Indonesia. In collaboration with Indonesian Ministry of Education and Culture, ICAE develop the agricultural high school through Indonesian Agency of Agricultural Extension and Human Resources Development (IAAEHRD) held the agricultural vocation high school on 3 (three) agriculture vocational high school (SMK-PP) and 84 agricultural high school (SMK bidang pertanian) under the regional governments and private sectors or foundations.

Hi, I’m a Tooltip

Click on the pin icon for more information.

135 +

Collaborations

297 +

Educators

2840 +

Students

2674 +

Best Graduates

Warta Kampus

Collaborations

Partnership & Collaboration

Factual

Did You Know

BANYUASIN – Dalam Pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka, satuan pendidikan didorong untuk dapat mengajak siswanya dalam Projek Ilmu Pengetahuan Alam Sosial (IPAS).

Kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran ini merupakan rangkaian dari tujuan Kurikulum Merdeka, Dimana pada kurikulum merdeka ini digabung tiga mata pelajaran yaitu pelajaran biologi, fisika dan kimia menjadi projek IPAS.

Siswa SMKPP Negeri Sembawa tingkat X program studi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) dalam projek IPAS ini berkreasi dalam pembuatan pupuk bokashi dari kotoran hewan. Setelah dalam satu semester siswa menggali teori tentang pupuk bokashi di akhir semester, bulan Desember 2023 siswa memproduksi langsung pupuk bokashi.

Berlokasi di lapangan futsal SMKPP Negeri Sembawa dengan berlapis terpal, siswa-siswi dengan semangat mempraktikkan pembuatan pupuk bokashi dari kotoran hewan tersebut. pupuk ini di buat sebagai pemanfaatan limbah dari kotoran hewan.

Hal yang dilakukan oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK PP) Negeri Sembawa ini menjawab tantangan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, meminta agar semua pihak berperan dalam membangun integrated farming yang mengintegrasikan beberapa usaha tanaman. Diantaranya, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan yang dikelola secara terpadu.

“Saya tidak henti, mengajak insan pertanian untuk terus berinovasi dalam bidang pertanian seperti pembuatan pupuk organik dalam integrated farming.” kata Dedi.

Kepala SMKPPN Sembawa Yudi Astoni, Rabu (6/12/ 2023) didamping Guru Mapel Biologi Anita Andri Yanti menyampaikan projek IPAS yang dikerjakan di latar belakangi oleh kelangkahan dan mahalnya harga pupuk kimia. Sehingga kami ingin memberikan alternatif dengan membuat pupuk organik dengan bahan baku yang melimpah di sekolah kami.

“SMK PP Negeri Sembawa memiliki empat program studi tetapi ada tiga program studi yang saling berintegrasi untuk melakukan pemanfaatan limbah hasil penyulingan serai wangi yaitu agribisnis Tanaman Perkebunan melakukan budidaya serai wangi, Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian melakukan pengolahan serai wangi menjadi minyak serai dan turunannya, sehingga menghasilkan limbah, Agribisnis Ternak Unggas yang menghasilkan feses ternak ruminansia.” jelas Yudi Astoni.

Rhenata salah satu siswa X APHP yang terlibat projek IPAS menjelaskan pupuk bokashi termasuk jenis pupuk organik, dimana pupuk organik sangat bagus bagi tanaman untuk tumbuh, karena pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap.

“Pupuk organik akan memberikan kehidupan mikroorganisme tanah yang selama ini menjadi sahabat petani dengan lebih baik.” kata Rhenata.

Dengan semangat Rhenata menjelaskan proses dalam projek ini,Ia juga menjelaskan tahapan dalam pembuatan pupuk kompos yang memerlukan waktu kurang lebih 3 Minggu.

“Setelah melakukan praktek ini kita menjadi tahu cara memanfaatkan sisa limbah agar tidak terbuang sia-sia dan menambah ilmu pengetahuan kita mengenai cara pembuatan, yang ternyata tidak sesulit itu.” kata Rhenata.

Untuk proses pembuatan pupuk kompos ini Rhenata mengungahnya di saluran youtube sekolah SMK PP Negeri Sembawa. Untuk tahapan detailnya dapat di akses melalui link https://bit.ly/3Tghnih.

Agricultural Learning

VOKA-PEDIA

The agricultural sector has specific information and terms in a variety of agricultural activities. Voka-Pedia or Vocational Encyclopedia was made with the aim of becoming a reference dictionary for the ICAE of the Indonesian Ministry of Agriculture, which provides a description of hundreds of information terms arranged alphabetically related to the world of agriculture.

MEDIA

Galleries of ICAE

Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS)