Home » Blog » Polbangtan Bogor Gandeng Swasta buat Wujudkan Tefa

Polbangtan Bogor Gandeng Swasta buat Wujudkan Tefa

 

Politeknik Pembangunan Pertanian (polbangtan) Bogor, Jawa Barat membuat gebrakan. Dalam rangka pelaksanaan nyata sistem belajar Teaching Factory (Tefa)–model pembelajaran yang mengintegrasikan suasana kerja industri ke dalam proses belajar, Polbangtan Bogor menggalang kerja sama dengan tiga perusahaan besar nasional, belum lama berselang. Tujuan kerja sama ini adalah untuk meningkatkan kualitas lulusan dan mengintegrasikan proses pembelajaran sesuai dengan kondisi di tempat kerja dan menghasilkan produk lulusan polbangtan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Ketiga perusahaan yang digandeng bersama untuk Tefa ini adalah PT Sido Muncul, PT Nestle Indonesia, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.

Kepala Unit Tefa Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan dan Agribisnis Hortikultura Polbangtan Bogor Dedy Kusnadi menyatakan bahwa Memorandum of Understanding (MoU) dengan dunia industri tersebut sangat membantu dan mendukung pelaksanaan pembelajaran Tefa pada jurusan pertanian. Berbekal itulah Polbangtan Bogor berkomitmen dengan menyiapkan lahan seluas empat hektare. “Kita siapkan lahan dua hektare untuk tanaman jahe merah dengan PT Sido Muncul. Satu hektare lagi kita tanami kelapa sawit bekerja sama dengan PTPN VIII,” kata Dedy.

Achmad Musyadar mengamini. Kepala Unit TEFA Prodi Agribisnis Hortikultura Polbangtan Bogor itu menambahkan bahwa sudah menjalin komitmen dengan PT Nestle Indonesia bernama “Nestle Intercropping Program” dalam bentuk penanaman kopi, cabe, dan sayuran di lahan seluas satu hektare. Tujuan penggalangan kerja sama ini diharapkan mampu mewujudkan generasi muda lulusan pertanian milenial yang berdaya saing global, berkualitas, dan berdedikasi tinggi. Para lulusan polbangtan itu pun harus mampu menjadi pencipta lapangan kerja (job creator), bukan sebagai pencari kerja (job seeker).

Kehadiran era Revolusi Industri 4.0. memang mengubah tatanan pola pikir generasi muda pertanian. Kementerian Pertanian memahami konsekuensi ini dengan upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) melalui sektor pendidikan pertanian. Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Badan Penyuluhan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) pun berbenah melalui transformasi kelembagaan pendidikan. Transformasi kelembagaan dilakukan kepada enam sekolah tinggi penyuluhan perrtanian (STPP) menjadi polbangtan, tiga sekolah menengah kejuruan pembangunan pertanian (SMK-PP), serta Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI). Polbangtan Bogor adalah institusi pendidikan hasil transformasi kelembagaan yang mulai melakukan revolusi institusi melalui kerja sama industri.(Wahyu Hadi Trigutomo/EPN)