Home » Blog » Petani Milenial Kutai Kartanegara “Dibekali”

Petani Milenial Kutai Kartanegara “Dibekali”

Para petani di Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur kedatangan tamu penting. Perwakilan dari Kementerian Pertanian khusus hadir menggelar bimbingan teknis (bimtek) buat para petani di sana selama dua hari sejak Kamis (11/7) di Gedung Pertemuan Desa Sidomulyo. Kegiatan bimtek penumbuhan dan penguatan bagi petani milenial ini meliputi sejumlah poin utama sektor agribisnis. Mulai dari teknis pertanian, strategi pemasaran, konsep manajemen, pengelolaan keuangan, dan operator alat serta mesin pertanian. Tak kurang dari 200-an orang peserta yang berasal dari 40 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kecamatan Anggana menghadiri kegiatan ini.

Mewakili Bupati Kutai Kartanegara, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Kukar Akhmad Taufik Hidayat pun memberikan arahan kepada para peserta. Intinya, penyelenggaraan Bimtek Optimalisasi Lahan Pasang Surut bahwa bimtek tersebut dilaksanakan sebagai upaya penumbuhan dan penguatan agribisnis petani milenial setempat. Momentum pembukaan acara ini juga dihadiri perwakilan dari peneliti dan penyuluh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kaltim, wakil Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim, wakil Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kukar, perwakilan Kecamatan Anggana, perangkat Desa Sidomulyo, serta penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan Gapoktan se-Anggana.

Dalam sambutannya, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti berharap para petani milenial akan semakin produktif dalam meningkatkan produktivitas, khususnya usaha tani padi lahan surut di wilayah ini. “Dan, berperan nyata dalam pembangunan pertanian secara regional, maupun nasional,” kata Santi.

Penumbuhan dan penguatan petani milenial ini juga bertujuan membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Sekaligus, Santi menambahkan, untuk menekan kemiskinan dan urbanisasi, serta menumbuhkan wirausaha muda pertanian (agro entrepreneurship).

Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mempunyai program untuk menumbuhkan minat generasi muda untuk bekerja di bidang pertanian demi keberlangsungan pertanian di masa mendatang, yang disebut Penumbuhan dan Penguatan Petani Milenial. Yang dimaksud petani milenial adalah petani berusia 19-39 tahun, atau yang berjiwa milenial, yang adaptif terhadap teknologi digital.

Menurut data Pusdiktan, Provinsi Kalimantan Timur memiliki target petani milenial hingga 7.113 orang yang tergabung dalam 285 kelompok tani. Komoditas utama di zona kawasan ini adalah padi dan cabai. Pada kesempatan ini, para petani juga mendapatkan bantuan benih padi dan jagung.(Ageng Hasanah Sulaiman/EPN)