Home » Blog » Perluas Area Tanam, Kementan Dorong Dongkrak Produksi Pangan di Gorontalo

Perluas Area Tanam, Kementan Dorong Dongkrak Produksi Pangan di Gorontalo

GORONTALO – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong peningkatan produksi di berbagai wilayah, salah satunya di Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Hal ini direalisasikan salah satunya melalui Program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Optimalisasi Lahan yang merupakan bagian dari usaha memitigasi resiko kekurangan pangan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta adanya komitmen dan kerja sama yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan swasembada pangan Indonesia dapat tercapai dalam waktu yang lebih cepat dan efisien. “Semua pihak diharapkan dapat bersatu untuk memperkuat ketahanan pangan negara” ujar Amran.
Mentan pun optimistis bila hal tersebut dilakukan, maka Indonesia akan lolos dari ancaman krisis pangan dan membantu negara lain di dunia.

Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan bahwa petani dan Penyuluh pertanian adalah aktor utama dalam peningkatan produksi padi nasional dengan cara menambah luas tanam sehingga bertambah luas panen serta meningkatnya produksi padi.

Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo memiliki target Potensi luas lahan sawah tadah hujan yang mendapat perpompaan seluas 91 hektar dan potensi luas areal tanah padi gogo seluas 239 hektar. Pengawalan peningkatan produksi dilakukan penyuluh pertanian dan juga Bintara Pembina Desa (BABINSA) secara aktif.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian melakukan kunjungan ke Kabupaten Bone Bolango tanggal 8 sd 9 Juni 2024, dalam rangka koordinasi dan mendorong capaian target produksi. Dalam kesempatan ini, Idha optimis Kabupaten Bone Bolango dapat mencapai target dengan adanya dukungan dari berbagai pihak.

Idha pun menyampaikan bahwa PAT Pompanisasi Existing Kabupaten Bone Bolango sudah melebihi target yaitu 150,96 hektar dari 91 hektar. Koordinasi yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi petani dan seluruh stakeholder dalam meningkatkan produksi dan mengantisipasi krisis pangan.