Home » Blog » Pusdiktan Teken MoU Penguatan Kurikulum Polbangtan

Pusdiktan Teken MoU Penguatan Kurikulum Polbangtan

Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) meneguhkan komitmen sebagai institusi pencipta generasi baru SDM sektor pertanian yang unggul dalam agrosociopreneur. Satu strategi penguatan tersebut adalah melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan sejumlah lembaga pemerintah, perguruan tinggi, dan perusahaan nasional. Penandatanganan MoU itu dilaksanakan antara Kepala Pusdiktan Idha Widi Arshanti dengan Direktur Pendidikan Akademi Militer TNI Angkatan Darat Kolonel (TNI) Ade Adrian, Dekan Sekolah Tinggi Manajemen PPM Ningky Sasanti Munir, Rektor Institur Pertanian Stiper Yogyakarta Purwadi, dan Kepala Divisi SDM Holding Perseroan Terbatas Perkebunan Nasional (PTPN) III Amalia Nasution di Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/1). “Kita harapkan dengan kerja sama ini alumni polbangtan [politeknik pembangunan pertanian] tidak menganggur, tapi siap kerja menjadi wirausaha,” kata Santi kepada pers.

Kerja sama Pusdiktan dengan beberapa institusi tadi merujuk target penting. Dengan Akmil TNI, misalnya, bertujuan untuk meningkatkan disiplin mahasiswa polbangtan, karena ada kesamaan dalam pola pendidikan bersistem asrama. “Dengan pola asuh di Akmil, saya rasa cukup baik digunakan untuk membina mahasiswa polbangtan,” cetus Santi.

Kemitraan dengan Sekolah Tinggi Manajemen PPM diharapkan dapat membantu mutu kurikulum polbangtan dalam pengembangan pelajaran manajemen. Pasalnya jelas, mutu Sekolah Tinggi Manajemen PPM sudah cukup dikenal di perusahaan swasta dan BUMN. “Kita harapkan Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini memberikan sumbangsih dalam kurikulum manajemen, bimbingan entrepreneur dan akses pasar,” ujar Santi. Sementara kerja sama dengan Holding PTPN III, Santi menengarai peluang buat mahasiswa polbangtan untuk magang atau praktik kerja di seluruh lingkup PTPN di Indonesia.

Saat ini ada enam polbangtan yang dikelola Kementerian Pertanian. Yakni Polbangtan Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Yogyakarta-Magelang, Polbangtan Malang, Polbangtan Gowa, dan Polbangtan Manokwari. Tahun ini, Santi menambahkan, ditargetkan berdiri polbangtan lain yang merupakan transformasi dari Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) di Sembawa (Sumatra Selatan), SMK-PP Banjar Baru, dan SMK-PP Kupang. Dan yang khusus lainnya adalah Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) yang akan berdiri di kawasan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Serpong, Tangerang Selatan.

Amalia Nasution mengamini harapan Santi. Menurut dia, tranformasi PTPN menjadi holding yang memiliki 14 anak perusahaan yakni PTPN 1 hingga PTPN 14, membutuhkan calon karyawan yang siap pakai. Selama ini Amalia mengakui, lulusan non-vokasi (S1) sulit bekerja di lapangan, terutama pekerjaan yang terkait dengan teknis. “Kami membuka kesempatan untuk mahasiswa polbangtan untuk magang di lingkup pekerjaan perkebunan, meski bukan jaminan bakal menjadi karyawan PTPN tanpa seleksi,” kata Amalia.

Purwadi juga angkat bicara. Menurut dia, selama ini Instiper telah banyak bekerja sama dengan perusahaan perkebunan sawit swasta dan sebagian alumni akhirnya bekerja di perusahaan tersebut. “Sebab susunan kurikulum kita melibatkan mereka [perusahaan], sehingga ada sinergi,” ujar Sang Rektor. Dia berharap, MoU ini akan membangun sistem SDM polbangtan yang siap kerja.(Tabloidsinartani.com/EPN)