Home » Blog » Kementan Kukuhkan 67 Duta Petani Milenial dan Andalan

Kementan Kukuhkan 67 Duta Petani Milenial dan Andalan

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengukuhkan 67 Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA) pada Senin (13/4).  Bertempat di Agriculture War Room – Komando Strategis Pembangunan Pertanian (AWR KostraTani), pengukuhan yang dilakukan secara virtual ini bertujuan untuk mempercepat regenerasi petani.

Foto: Dokumentasi BPPSDMP Kementan

Pengukuhan dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. SYL meyakini generasi milenial yang terjun di sektor pertanian berpeluang memiliki kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. “Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman kalian,” ujar SYL. SYL sangat mengapresiasi terbentuknya DPM dan DPA Nasional. Ia mengajak para duta untuk melakukan terobosan dalam pemasaran hasil produk pertanian secara online di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi menyampaikan data yang ada saat ini dari 33,4 juta petani, hanya 9% atau 2,5 juta yang berusia muda. Sementara itu, sebanyak 91% didominasi oleh petani berusia tua. Ia berharap para duta petani milenial dan andalan dapat menarik generasi milenial lainnya untuk ikut berwirausaha pertanian. “Mempercepat advokasi kepada masyarakat terutama berkaitan dengan program-program Kementerian Pertanian,” ujar Dedi. “Dalam masa Covid-19 ini banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha pertanian milenial khususnya di bidang produksi on-farm,” sambung Dedi.

Terhubung melalui aplikasi zoom, tampak hadir Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti, Kepala Penyuluhan Pertanian Leli Nuryati, dan jajaran pejabat eselon 3 dan eselon 4 lingkup BPPSDMP. Duta-duta yang dikukuhkan meliputi 59 orang DPM dan 8 orang DPA. DPM adalah duta petani yang berusia antara 19-39 tahun, sedangkan DPA adalah duta petani yang berusia diatas 39 tahun. Santi Octa Susila, petani milenial asal Cianjur ditetapkan sebagai ketua Forum DPM dan DPA. Ia memiliki omset ratusan juta rupiah dari hasil usaha di bidang pertanian setiap bulannya. (Ageng Hasanah)