Home » Blog » Gelar Program Magang SSW, Kementan Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian

Gelar Program Magang SSW, Kementan Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian

JAKARTA – Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian, salah satu upaya nya dengan menginisiasi pengiriman Specified Skilled Workers (SSW) atau tenaga kerja dari Indonesia ke Jepang.

Pusat Pendidikan Pertanian melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT. OS Selnajaya Indonesia Pada Selasa, (24/10/2023)

Nota Kesepahaman, bertujuan untuk memberikan lebih banyak kesempatan, kepada petani yang berada di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian (SMK Pertanian) dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) untuk menjalani magang di luar negeri, terutama di Jepang.

Setelah kembali dari Jepang, diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Petani Milenial.

Plt Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi, menyatakan pentingnya mempercepat pelatihan bagi petani milenial. Keahlian dan keterampilan petani adalah kunci kemajuan pertanian Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menekankan pentingnya generasi milenial yang memiliki etos kerja dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

Dia berharap pertanian dapat dikelola oleh generasi milenial yang kreatif dan inovatif, menjadikannya pertanian modern yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga berorientasi ekspor.

“Sektor pertanian, membutuhkan generasi penerus, para petani milenial yang memilik etos kerja dan integritas yang tinggi untuk memajukan sektor pertanian dimasa yang akan datang”. sebut Dedi.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti menjelaskan, penandatanganan Mou dilakukan dengan PT. OS Selnajaya Indonesia yang bergerak dibidang pengiriman Specified Skilled Workers (SSW) atau tenaga kerja dari Indonesia ke Jepang.

“Karena adanya regulasi, ketika kita akan melakukan pengiriman tenaga kerja tidak dapat dilakukan secara langsung, tapi melalui perusahaan swasta yang sudah mendapatkan kewenangan dari pemerintag Jepang.” kata Santi.

Lebih lanjut Santi mengatakan pihaknya akan mendorong para alumni dari Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP) yaitu SMK PP Banjarbaru, Sumbawa, dan Kupang untuk dapat mengikuti kesempatan kerja tersebut.

“Selain itu dalam waktu dekat kita juga akan mendorong para alumni dari Polbangtan dan Pepi untuk bisa mengikuti kegiatan ini dan mereka kemudian bisa bekerja di Jepang” tambahnya.

Santi berharap ketika para alumni bekerja di Jepang, mereka bisa mendapat pengetahuan dan ke terampilan yang tidak mereka dapat sebelumnyam mengingat Jepang merupakan negara yang dekat dengan penggunaan teknologi pertanian dan sebagainya.

“Setelah mereka bekerja apakah selama 3 atau 5 tahun dan kembali ke Indonesia, ereka bisa membangun daerah masing- masing dengan menerapkan teknologi yang mereka pelajari di Jepang,” ujarnya.

Sebanyak 500 orang akan diberangkatkan untuk bekerja di Jepang, untuk itu persyaratan dan kriteria harus di siapkan para peserta.

Presiden Direktur PT. OS Selnajaya Indonesia, Satoshi Miyajima mengatakan bahwa kebutuhan tenaga kerja di Jepang sangat besar. Hal tersebut tidak lepas dari kurangnya tenaga kerja produktif di negeri tersebut.

“Permintaan tenaga kerja di Jepang semakin meningkat, karena di Jepang banyak usis tua, sedangkan dari sisi ekonomi setelah covid ini meningkat kembali. Industri pertanian, perikanan, peternakan disana memang sangat butuh tenaga kerja,” ungkapnya.

Lebih lanjut Satoshi mengatakan bahwa tahun 2024 pihaknya menargetkan dapat mengirim 400 tenaga kerja Indonesia ke Jepang termasuk didalamnya kepada sektor pertanian.

Karena itu Ia mengaku kerjasama dengan pihak pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pertanian agar target tersebut dapat tercapai. Terlebih lagi untuk mencari tenaga kerja berkualitas dibidang pertanian tidak mudah.