Home » Blog » Jaring Bibit Petani Milenial Berkualitas, Polbangtan Kementan Selenggarakan Wawancara PMB secara Virtual

Jaring Bibit Petani Milenial Berkualitas, Polbangtan Kementan Selenggarakan Wawancara PMB secara Virtual

YOGYAKARTA- Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melaksanakan wawancara Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) pada Selasa (17/5) hingga Rabu (18/5) secara virtual di Kampus Yogyakarta dan Kampus Magelang. Sebelumnya Tes berbasis komputer (CAT) juga telah dilaksanakan secara virtual.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) tak hentinya menegaskan bahwa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) harus terus berinovasi dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang siap kerja bahkan sebagai job creator ketika terjun ke masyarakat. Salah satunya melalui tes CAT.

“Polbangtan ini salah satu kekuatan pertanian di masa depan yang menggagas pendidikan advokasi untuk mempersiapkan pertanian yang tentu berkembang lebih maju, lebih modern dan mampu membangun kemandirian petani daerah dan kemandirian nasional terhadap kebutuhan kita,” ujarnya.

Sebelum kegiatan berlangsung, seluruh Tim Pewawancara dan Panitia PMB terlebih dahulu menandatangani Pakta Integritas sebagai wujud komitmen untuk melaksanakan wawancara dengan objektif, transparan, dan akuntabel.

Hal tersebut sesuai dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Ia menuturkan bahwa proses seleksi PMB harus dilakukan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.

“Kepada seluruh panitia pusat dan daerah untuk melaksanakan seleksi PMB sesuai prosedur yang sudah ditetapkan, bertindak secara transparan dan terbuka,” tegas Dedi.

Direktur Polbangtan Yoma Bambang Sudarmanto mengatakan bahwa, wawancara merupakan tahapan seleksi yang cukup krusial karena bobot penilaiannya lebih besar dibanding bobot nilai CAT. Mengingat pentingnya tahap ini, Bambang bersama dengan jajarannya memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan wawancara dapat berjalan lancar tanpa gangguan.

“Bersama panitia kami sudah mempersiapkan wawancara ini. Penunjukan personil Pewawancara, tim Host Meeting, dan tim TI yang nantinya akan bertugas mengatur jalannya proses wawancara secara virtual sudah ditetapkan melalui SK Direktur. Jaringan internet dan peralatan pendukung juga sudah disiapkan dengan matang oleh Tim,” kata Bambang.

Pelaksanaan wawancara dibagi menjadi 2 sesi dalam satu hari. Sesi pertama dimulai pukul 08.30 hingga 11.50 WIB kemudian dilanjutkan sesi dua pukul 13.01 hingga 15.50 WIB. Aturan wawancara virtual sama dengan peraturan yang berlaku saat wawancara tatap muka, peserta menggunakan pakaian bebas rapi (kemeja) dan duduk tanpa ditemani oleh siapapun.

Peserta diharapkan memilih lokasi wawancara yang nyaman dan terkoneksi dengan jaringan internet yang baik agar tidak terjadi gangguan saat sesi wawancara. Setiap peserta harus mengikuti wawancara sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan agar tidak mengganggu jadwal peserta lainnya mengingat jumlah peserta yang mengikuti tahap wawancara ini mencapai 504 peserta.

Bambang menambahkan bahwa selain sebagai salah satu tahapan seleksi PMB, wawancara ini juga sebagai salah satu cara untuk melihat komitmen calon mahasiswa terhadap pengembangan pembangunan pertanian di Indonesia.

“Melalui tahap wawancara ini kita dapat menyaring calon-calon mahasiswa terbaik dan yang terpenting adalah mempunyai concern terhadap pembangunan pertanian Indonesia,” pesan Bambang kepada seluruh Panitia sesaat sebelum kegiatan.