Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Kementerian Pertanian semakin fokus berkiprah di dunia pendidikan vokasional kopi. Buktinya, Pusdiktan aktif ikut andil dalam peran revitalisasi sekolah vokasional untuk kompetensi kopi. “Pusdiktan siap mendukung kerja sama ini melalui penyediaan resource calon trainer di bidang pengembangan kompetensi kopi,” ujar Kepala Pusdiktan Idha Widi Arsanti di acara Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) antara Korean Tobacco & Ginseng (KT & G) dari Korea dan PT Revitalisasi Kota Tua di Jakarta, Selasa (27/8).
Menurut Santi, keikutsertaan Pusdiktan sangat beralasan. Apalagi, Pusdiktan memiliki sejumlah Politeknik Pembangunan Pertanian (polbangtan), yang juga mempunyai bidang fokus kajian kopi. Lantaran itulah Pusdiktan pun hadir dalam momentum audensi kerja sama pengembangan kompetensi kopi dari sisi pemerintah, yang mendukung industri swasta pelaku langsung pengembangan pendidikan dan pelatihan revitalisasi sekolah vokasional dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air.
Berdasarkan perencanaan, PT Revitalisasi Kota Tua dan KT & G akan menyelenggarakan pelatihan SDM sektor khusus kopi. Langkah tersebut akan mendukung program pilot project Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Balai Latihan Kerja (BLK) yang bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk peningkatan kompetensi mutu kopi.
Sedianya, langkah awal program kerja sama tersebut adalah pelaksanaan Training Master of Trainer (TMOT) pada November 2019, dengan mengikutsertakan dosen polbangtan di bidang kompetensi kopi yang akan dilatih instruktur dari Korea secara langsung. Lulusan TMOT terbaik akan mendapatkan sertifikat internasional di bidang pelatihan kompetensi kopi. Santi berharap, para master trainer kelak akan menjadi trainer pada Training of Trainer (TOT) bagi guru-guru SMK, mahasiswa, penyuluh, dan petani.(Abdul Roni Angkat/EPN)
ID_ID 
EN