Home » Blog » Polbangtan Kementan Motivasi Milenial Cara Cerdas Ternak Ayam Hadapi Fenomena Climate Change

Polbangtan Kementan Motivasi Milenial Cara Cerdas Ternak Ayam Hadapi Fenomena Climate Change

MANOKWARI- Fenomena climate change yang mengacu pada perubahan pola cuaca dan suhu rata-rata bumi dalam waktu jangka panjang menjadi ancaman nyata bagi sektor pertanian.

Kementerian pertanian dalam upaya antisipasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim terus di gaungkan agar kerentanan terhadap ketahanan pangan dapat diatasi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap insan pertanian mampu menghadapi tantangan climate change, global warming dan fenomena alam lain.

“Kita harus bisa adaptasi dengan kondisi yang ada. Kita maksimalkan kesempatan yang ada, jangan sampai kita kalah.tantangan pertanian adalah cuaca, hama, bencana alam dan impor. Kita harus kuat dan siap menghadapi tantangan ini.” kata Syahrul.

Anomali perubahan iklim yang terjadi selama beberapa tahun terakhir telah banyak menyebabkan dampak negatif terhadap sektor pertanian tidak terkecuali bidang peternakan.

Oleh karena itu, untuk memberikan kesadaran kepada para milenial di tanah air terhadap bahaya perubahan iklim yang tidak dapat dihindari, Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari menggelar Millennial Agriculture Forum (MAF) Volume 4 edisi 21.

Pada Pembukaan kegiatan MAF, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan fenomena perubahan iklim tidak bisa dicegah, tidak bisa dihindari dan tidak bisa diabaikan. Fenomena ini merupakan fenomena alam yang disebabkan meningkatnya suhu muka bumi akibat aktivitas biotik dan abiotik kita sendiri.

“Climate change menyebabkan terjadinya iklim ekstrim, kemarau berkepanjangan atau El nino yang hari ini sedang terjadi setelah lebih 2 tahun kita dilanda La nina. Wajib hukumnya kita hadapi dengan tenang, wajib hukumnya kita antisipasi sebaik-baiknya, sehingga harus dilakukan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim,” pesan Dedi.

Lanjutnya, ia mengajak para milenial mampu melakukan inovasi teknologi pertanian dengan menggunakan Internet of Things (IoT), Smart Farming, dan berbagai aplikasi modern lainnya yang dapat dikembangkan untuk membangun early warning system (sistem peringatan dini) terhadap climate change.

Mengambil tema “Beternak Ayam dengan Smart di Tengah Fenomena Climate Change,” menghadirkan narasumber Aji Nugrahanto Lead Business Development PT Chickin Indonesia untuk membahas solusi teknologi beternak ayam untuk meningkatkan produktifitas dalam membangun ketahanan pangan ditengah perubahan iklim.

Ulasan yang menarik dan aplikatif dalam MAF yang berlangsung, mendapat apresiasi dari Kepala Pusat Pendidikan, Idha Widi Arsanti.

Menurutnya, dalam konteks mendorong ketahanan pangan maka kita perlu perhatikan dengan seksama baik bidang pertanian maupun peternakan harus tetap eksis dalam kondisi apapun. Kita sudah terbiasa dengan berbagai macam tantangan dan saat ini kita masih menghadapi climate change.

“Indonesia sebagai negara yang tanggap terhadap kedaulatan pangan, jangan sampai kita terganggu dengan kondisi-kondisi tertentu. Sehingga harapannya produktifitas tanaman pangan dapat terus didorong,” ajak Santi kepada seluruh milenial yang tergabung via zoom.

“Beternak ayam dengan smart ditengah fenomena climate change merupakan sesuatu yang harus didorong Bersama. Tidak bisa pungkiri bahwa keniscayaan teknologi harus kita lakukan. Dengan adanya teknologi kita akan bisa mendorong kondisi yang lebih baik lagi terhadapperubahan-perubahan yang ada.” tambahnya

Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta mengatakan tema kali ini sangat relevan karena tantangan di tahun ini sangat luar biasa akibat fenomena perubahan iklim. Tidak hanya disektor pertanian dalam hal ini komuditi tanaman pangan dan hortikultura tetapi dampaknya dibidang peternakan juga luar biasa.

“Karena itu pentingnya memberikan pemahaman kepada milenial sebagai ujung tombak sektor pertanian ataupun peternakan tentang solusi menjaga ketahanan pangan dalam berbagai macam tantangan,”ujarnya.