Home » Blog » Lewat PWMP, Kelompok Hidayah Potong Sukses Kembangkan Ayam Boiler

Lewat PWMP, Kelompok Hidayah Potong Sukses Kembangkan Ayam Boiler

BOGOR – Kementerian Pertanian (Kementan) gencar meluncurkan berbagai program nasional untuk mempercepat lahirnya Petani Milenial. Berbagai upaya dilakukan dengan merangkul stakeholder, mulai pemerintah daerah hingga perguruan tinggi.

Salah satu program andalan Kementan dalam regenerasi petani adalah Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP). Program yang sudah berjalan sejak tahun 2016 ini sudah melahirkan ratusan wirausaha muda pertanian.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan pertanian harus didorong menjadi subsektor ekonomi yang maju, mandiri dan modern yang didukung oleh kapasitas SDM pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing.

“Dan hal tersebut harus didukung oleh kapasitas SDM Pertanian yang professional, mandiri dan berdaya saing,” ujar SYL.

Mentan optimistis kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

Salah satu potret kesuksesan program PWMP adalah Kelompok Hidayah Potong. Beranggotakan 5 orang dengan usaha utamanya yaitu budidaya ayam bloiler dengan target panen di umur 2-30 hari.

Kelompok usaha mahasiswa yang baru saja dibentuk 6 bulan lalu ini melakukan panen periode kedua pada pekan lalu. Sebanyak 1.400 kg berat hidup ayam (setara dengan populasi 1.000 ekor), dengan harga jual Rp 20.500/kg nya.

Angka tersebut merupakan bukti peningkatan populasi ayam yang dipelihara yang mana pada periode awal hanya 500 ekor dengan harga jual sebesar 18.500/kg.

Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras kelompok Hidayah Potong dalam budidaya ayam bloiler yang sehat.

Agung, Ketua kelompok PWMP mahasiswa mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan produksi untuk mencapai target panen yang lebih besar.

“Kami masih akan terus meningkatkan populasi ayam untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin bulan semakin meningkat, Apalagi sebentar lagi juga memasuki bulan puasa dan lebaran, kebutuhan akan daging ayam banyak dicari,” ujarnya.

Agung menambahkan, kelompok PWMP Hidayah Potong ini berharap dapat menjadi inspirasi bagi petani milenial lainnya bahwa dengan bertani akan meningkatkan taraf hidup petani maupun keluarganya.

“Disamping budidaya ayam bloiler, kami juga mengelola limbah atau kotoran ayam menjadi pupuk organic. Selain mengurangi pencemaran lingkungan juga meningkatkan nilai tambah,” pungkasnya.

Sebelumnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, juga mendukung penuh program PWMP.

“SDM yang kita harapkan tentunya berdaya saing tinggi, berkompetensi dan jeli melihat potensi pasar,” katanya.