Home » Blog » Kapusdiktan: Tefa SMKN 1 Pacet Bisa Jadi Referensi

Kapusdiktan: Tefa SMKN 1 Pacet Bisa Jadi Referensi

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pacet sukses melaksanakan pola kurikulum Teaching Factory (Tefa) bidang makanan dan minuman, plus menjadi tempat pembelajaran dunia industri bagi siswanya. “Kegiatan Tefa di SMKN 1 Pacet ini dapat dijadikan referensi bagi pengembangan SMK Pertanian di beberapa wilayah di Indonesia,” kata Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti saat berkunjung ke SMKN 1 Pacet, Desa Cibodas, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/9).

Dalam kunjungan di SMKN 1 Pacet ini, Kapusdiktan yang didampingi Kepala Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Pusdiktan Inneke Kusumawaty disambut Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana (Waka Sarpras) SMKN 1 Pacet Kankan Sukanda. Rombongan berkeliling melihat langsung aktivitas Tefa SMKN 1 Pacet seperti kegiatan on-farm yang meliputi budi daya tanaman pangan dan hortikultura di lahan maupun greenhouse. Sementara kegiatan off-farm, Kapusdiktan pun didaulat memantau pengolahan hasil kedelai menjadi susu kedelai, keripik paru, keripik singkong, jus sayur dan buah, yoghurt keju, mozzarella, serta pembuatan roti.

Menurut Kankan, sistem Tefa SMKN 1 Pacet telah berjalan cukup baik dan telah menjalin kerja sama dengan berbagai dunia usaha dan dunia industri (DU/DI). Di antaranya, PT Known-You Seed dan CV Bambang Family Dairy.
Selain itu, Kankan menambahkan, kegiatan Tefa SMKN 1 Pacet telah sampai di tingkat internasional. “Beberapa waktu yang lalu kami berhasil mewakili Indonesia di Jepang dalam acara eksebisi produk makanan dan minuman,” kata dia.

SMKN 1 Pacet adalah satu dari sejumlah sekolah berbasis vokasional yang diundang dalam the 44th International Food and Beverage Exhibition (FoodEx Japan 2019) yang berlangsung di Hall Makuhari Masse, Chiba, Jepang, di awal Maret 2019. Dalam eksibisi yang diikuti 90 negara peserta tersebut, SMKN 1 Pacet menampilkan hasil Tefa, utamanya di bidang makanan dan minuman. Berbekal upaya peningkatan mutu pendidikan vokasional tersebut, khususnya pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan, SMKN 1 Pacet telah mengirimkan guru produktif pertanian ke Korea Selatan pada Maret 2019 lampau.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui Pusdiktan senantiasa terus memperkuat jejaring pendidikan vokasional pertanian Indonesia. Tujuannya tentu, untuk mempersiapkan SDM pertanian yang profesional, mandiri, dan berdaya saing.

Saat ini Pusdiktan telah menyelenggarakan program pendidikan tinggi vokasional di tujuh politeknik dan tiga sekolah pendidikan menengah kejuruan pertanian. Yakni SMK Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Sembawa, Banjarbaru, dan SMK-PP Kupang. Selain itu Pusdiktan juga bergandengan tangan buat membina 84 SMK-PP dan SMK Bidang Keahlian Agribisnis dan Agroteknologi milik pemerintah daerah dan swasta atau yayasan di Tanah Air.(Kodrad Winarno/FIK)