Home » Blog » Mentan : Ke Depan Politeknik Enjiniring Kementan Akan Menjadi BRIN Akademik Intelektual

Mentan : Ke Depan Politeknik Enjiniring Kementan Akan Menjadi BRIN Akademik Intelektual

SERPONG – Pertanian bukan hanya penopang ekonomi suatu negara, namun lebih besar lagi perannya karena berkaitan dengan keberlangsungan hidup bangsa sekarang, besok dan masa yang akan datang.

“Pertanian adalah kebutuhan seluruh negara dan bangsa untuk dapat memperkuat ekonomi, memperkuat kehidupan masyarakat sekaligus mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Guna mendukung hal tersebut, Kementan melakukan sinergitas antara pengelolaan sumberdaya alam (SDA) serta sumberdaya manusia (SDM) dengan memanfaatkan teknologi.

“Adanya sinergitas tersebut mendorong sistem yang baik untuk mendukung tata kelola lewat penerapan sains, riset, dan teknologi yang lebih tepat dalam sektor pertanian. Salah satu hal yang harus dikejar negeri ini adalah dengan menghadirkan agenda BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) akademik intelektual yaitu diwakili oleh mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) pada kelulusan tahun 2022,” ujar Mentan.

PEPI sebagai pendidikan tinggi vokasi harus mampu menembus harapan-harapan kebutuhan bangsa yaitu menciptakan lulusan yang mampu berinovasi dalam bidang pertanian. Melalui BRIN akademik intelektual ini akan membangun sistem dan cara mengelola pertanian yang sesuai dengan harapan-harapan percepatan yang dibutuhkan pertanian di masa mendatang. Yaitu sistem yang mampu mengadaptasi seluruh perubahan-perubahan agroklimat yang ada.

“BRIN akademik intelektual akan menghasilkan tata kelola yang bagus, yaitu cara bermekanisasi dan melakukan sains riset dan teknologi. Hal tersebut tentunya mendorong naiknya produktivitas hasil pertanian. Sejalan dengan visi misi PEPI yang berkomitmen dalam menciptakan teknologi dan inovasi pertanian. Terutama untuk melakukan transformasi pertanian tradisional menjadi modern dan membangun sumberdaya manusia pertanian yang unggul, ” tambah SYL.

Di sisi lain Dedi Nuryamsi, Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan mendukung penuh berdirinya PEPI di tengah tengah masyarakat.

“Saat ini ada 213 mahasiswa dari 3 angkatan dan dari 3 program studi yaitu Teknologi Mekanisasi Pertanian, Tata Air Pertanian dan Teknologi Hasil Pertanian. Alumni PEPI ini akan mengisi seluruh lini pembangunan pertanian utamanya adalah enjiniring pertanian mulai dari hulu ke hilir,” ucap Dedy dalam Peresmian Gedung Kampus PEPI.

“Tahun depan PEPI akan menghasilkan alumni yang harapannya dapat menjadi qualified job seeker maupun job creator di bidang pertanian. Selain itu menghasilkan lulusan yang menjadi tenaga teknisi terampil, berintegritas dan memiliki jiwa entrepreneur serta berwawasan industri 4.0”, tegas Dedi..

Dua agenda yang perlu dijalankan PEPI diantaranya membangun karakater mahasiswanya terutama kejujuran, kedua adalah menghasilkan lulusan yang berdaya saing dengan membekali mahasiswa dengan kompetensi teknis diantaranya kapasitas kompetisi terkait jaringan, kalibrasi serta komunikasi.

Mendukung hal tersebut Muharfiza, Direktur PEPI mengungkapkan PEPI memiliki keunggulan dalam hal sistem pembelajaran yang menekankan kepada pendidikan karakter.

“Alumni lulusan PEPI ini diharapkan memiliki karakter sebagai seorang job seeker dan job creator oleh karena itu dengan sistem yang ada di PEPI dapat mencetak tenaga terampil yang berkompeten di bidang mekanisasi pertanian, ”ujar Muharfiza.