Home » Blog » Lewat Seminar Teknologi Digital, Polbangtan Kementan Tumbuhkan Jiwa Agripreneur Era Society 5.0

Lewat Seminar Teknologi Digital, Polbangtan Kementan Tumbuhkan Jiwa Agripreneur Era Society 5.0

GOWA – Kementerian Pertanian, melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtaan) Gowa, melaksanakan Seminar Nasional Agrisociotech.

Kegiatan dengan tema ‘Pengharapan Tekhnologi Digital Dalam Menumbuhkan Jiwa Agripreneur Era Society 5.0’, diselenggarakan secara hybrid dan diikuti  137 peserta, Sabtu (19/12).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa generasi milenial saat ini harus dilatih dan diajak untuk memajukan sektor pertanian karena generasi milenial merupakan generasi penerus bangsa.

“Sektor pertanian harus dibangun dan dilanjutkan, generasi yang paling tepat untuk melanjutkan pembangunan pertanian yaitu generasi milenial,” ujar Mentan SYL.

Menurutnya, era 4.0 telah dilewati dan Indonesia akan segera memasuki era 5.0.

“Pertanian akan tetap menjadi sektor penting. Berarti, pemanfaatan teknologi dan mekanisasi di bidang pertanian sudah tidak bisa dihindari,” ujar Mentan.

Dalam arahannya secara virtual, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursamsi, mengatakan ada 3 kata kunci dalam tema seminar hari ini yakni agripreneur, teknologi digital, dan era society 5.0.

“Generasi muda atau yang saat ini bisa disebut pemuda milenial menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan,” ujarnya.

“Dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas untuk memajukan pertanian Indonesia secara modern dan berorientasi ekspor agar Indonesia menjadi negara agraris yang mandiri pangan,” ujarnya.

Direktur Polbangtan Gowa, Syaifuddin, menyambut gembira dan memberikan penghargaan atas inisiatif penyelenggara seminar nasional Agrisociotech.

“Saya kira ada perbedaan teknnologi 4.0 dan 5.0 yakni era 4.0 itu menggunakan teknologi komunikasi sedangkan era 5.0 bagaimana kita memperluas bidang-bidang pekerjaan dan tanggung jawab terhadap pekerjaan yang kita kerjakan serta bagaimana menciptakan keseimbangan antara kemajuan teknologi digital, kemajuan ekonomi paralel dengan penyelesaian masalah sosial,” ungkapnya.

Semnas Agrisociotech menghadirkan 3 narasumber  yaitu Syaharuddin Alrif Wakil ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dan Agropreneur Dava Warsyadhana sebagai Duta Pertanian Kementrian RI. Dan narasumber terakhir yaitu Muh. Rijal Djamal sebagai creative dan content creator.

Sebagai penutup, Kepala Pusat Pendidikan (Kapusdik) Idha Widi Arsanti menjelaskan bahwa kompetensi lulusan untuk milenial cerdas dan maju adalah job creator dan job seeker dalam bidang pertanian.

“Untuk itu, dibutuhkan pembinaan kapasitas dan karakter bagi mahasiswa seperti membentuk pribadi yang profesional,  berdaya saing, dan berjiwa wirausaha, meningkatkan keterampilan hardskill, meningkatkan keterampilan softskill dan membina minat, bakat, dan kegemaran,” katanya.

Diharapakan kepada peserta semnas setelah mengikuti seminar ini, peserta dapat memahami tentang berwirausaha dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Serta mau memulai atau merintis usahanya sendiri dengan melihat peluang-peluang yang ada saat ini, serta kedepannya dapat menjadi job seeker agar permasalahan pengangguran di Indonesia dapat ditanggulangi.