Home » Blog » Kecil-Kecil Cabai Rawit, Mahasiswa Polbangtan Kementan Sukses Jadi Agrosociopreneur

Kecil-Kecil Cabai Rawit, Mahasiswa Polbangtan Kementan Sukses Jadi Agrosociopreneur

YOGYAKARTA – Pilihan Jamaludin Nur Ridho atau akrab disapa Jamal untuk menggeluti bisnis pertanian membawa Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) YoMa ini tak salah.

Berbagai keuntungan tak hanya materil namun juga lancarnya kiprah sebagai agrosociopreneur muda juga menghantarkannya Jamal menjadi narasumber di berbagai acara.

Baru-baru ini, ia dipercaya berbagi kisah suksesnya di hadapan peserta Interprovince Comparative Study for Provincial and District Authorities Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Support Services) Kementerian Pertanian yang di gelar di Yogyakarta.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan bahwa ada tiga syarat yang perlu diperhatikan para generasi muda dalam membangun pertanian.

”Pertama, Frame Academic Intellectual terisi dengan ilmu pertaniannya, kedua management agenda untuk meningkatkan kapasitas dan menambah literasi, ketiga perilaku yang baik dan berkarakter. Ini semua kami ajarkan di sekolah vokasi kami, di Polbangtan, PEPI, dan SMK PP ujar Mentan Syahrul.

Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan petani yang memiliki jiwa wirausaha tinggi yang akan mampu menggenjot produktivitas sehingga ke depan produk pertanian akan bertambah bahkan bisa diekspor dan diterima di pasar internasional.

Dihadapan peserta yang berasal dari 15 Kabupaten se-Indonesia, Jamal mengisahkan awal dirinya berkecimpung dalam dunia bisnis pertanian hingga seperti sekarang. Pemuda 20 tahun ini mengaku awal ketertarikannya dipicu oleh keseharian orangtuanya yang aktif sebagai penyuluh pertanian sekaligus petani.

“Terinspirasi dari orang terdekat saya yaitu orangtua saya, saya semakin yakin untuk terjun menjadi wirausahawan pertanian. Awalnya saya hanya mengembangkan usaha budidaya jamur milik orangtua saya, namun sekarang usaha saya sudah perkembang sedemikian rupa,”terang jamal.

Dibawah naungan nama Jamal Farming, kini Ia sudah melebarkan sayapnya ke usaha tanaman hias, pembibitan, hingga penyediaan media tanam.

Namun, dalam menjalankan usahanya, pemuda yang kini juga menjadi Penyuluh Pertanian Swadaya ini tidak berjalan sendirian. Ia juga mengajak masyarakat sekitarnya terutama generasi seusianya untuk turut menjalankan usaha ini.

“Sudah menjadi tanggunghjawab saya sebagai Duta Petani Milenial untuk turut meresonansikan semangat agrosocio kepada para pemuda, terutama yang ada di sekitar saya,” tegasnya.

Ketika ditanya kiat sukses dalam mengembangkan usahanya di usia muda, Duta Petani Milenial sekaligus peraih berbagai penghargaan di bidang pertanian ini menyatakan bahwa para milenial tidak boleh takut merintis usahanya sejak dini. Selain itu, membangun jejaring dengan banyak orang, mengikuti perkembangan zaman, dan teknologi terkini merupakan faktor kesuksesan berwirausaha.

Jamal juga meyakinkan para peserta kegiatan bahwa pertanian itu sangat luas dan sangat menjanjikan,”menjadi petani muda itu keren dan harus keren. Keren dalam berinovasi dan berpikir.

Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto yang turut berkesempatan hadir dalam kegiatan tersebut juga mengakui dan mengapresiasi kiprah Jamal. Menurutnya Indonesia, khususnya DIY perlu untuk menumbuhkan pemuda-pemuda seperti Jamal ini.

“Di tengah kesibukan mengikuti kuliah di Polbangtan yang padat, Jamal ini jam terbangnya cukup tinggi. Mengisi berbagai pelatihan kesana-kemari, tidak hanya di wilayah DIY namun tetap bisa berprestasi secara akademik dan non akademik,” pungkas Bambang.