Home » Blog » Kapusdiktan: Polbangtan Menuju Go Internasional

Kapusdiktan: Polbangtan Menuju Go Internasional

Transformasi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian dan Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (polbangtan) adalah jawaban atas kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) sektor pertanian. “Polbangtan ini juga diarahkan go internasional, agar juga mampu menjawab tantangan kebutuhan pasar luar negeri,” kata Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti, di acara pembukaan Koordinasi Teknis Pendidikan Vokasi Pertanian 2019 di Arch Hotel, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/1).

Arsanti meyakini, satu cara mewujudkan harapan tadi adalah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang andal, mandiri, profesional, dan berdaya saing. Misalnya, dengan memperkuat pendidikan pertanian yang kredibel untuk membentuk generasi muda terdidik, terlatih, kompeten, serta unggul sebagai agrosociopreneur. Dia menambahkan, Pusdiktan pun mengembangkan kelembagaan pendidikan sesuai standar vokasional pertanian, serta memperbanyak jejaring kerja sama dengan DU/DI dan pemangku kepentingan lainnya.

Sistem pendidikan polbangtan mengusung penerapan konsep Teaching Factory (Tefa), pembelajaran yang berorientasi produksi dan bisnis dengan proses penguasaan keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya, untuk menghasilkan produk atau jasa kebutuhan sesuai konsumen. “Sehingga dunia usaha dan dunia industri bisa menangkap semua lulusan polbangtan,” ujar Arsanti. Dan dalam fokus pengembangan kejuruan pertanian tersebut, Pusdiktan pun sudah menjalin kerja sama dengan universitas, swasta, atau badan usaha milik negara.

Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) telah membentuk enam polbangtan, yang akan menjadi 10 polbangtan pada 2019 ini. Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) adalah pilot project polbangtan bertaraf internasional, melalui Program Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor Pertanian (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services, YESS). “Misalnya dengan menyiapkan sistem pembelajaran, komunikasi, dan kurikulum yang berstandar internasional,” ucap Arsanti.