Home » Blog » Dukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Politeknik Enjinering Sinergikan Program Aksi Kementan

Dukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Politeknik Enjinering Sinergikan Program Aksi Kementan

Serpong- Perguruan tinggi Diploma Tiga Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan inovasi dalam mempersiapkan mahasiswa yang berkualitas dan siap terjun ke dunia kerja. Salah satu upaya untuk mencetak mahasiswa yang berkualitas adalah dengan mendukung kebijakan yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud) yaitu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Melalui kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menerapkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) sebagai unit pelaksana teknis (UPT) pendidikan dibawah Kementerian Pertanian berupaya memberikan kesempatan para mahasiswa untuk mendapatkan kompetensi tambahan di luar capaian pembelajaran yang ditetapkan Prodi sebagai bekal untuk masuk di dunia kerja setelah lulus sarjana / sarjana terapan.

Dalam hal ini Kementerian Pertanian RI turut memaksimalkan peran pendidikan vokasi pertanian untuk menghasilkan SDM milenial yang andal, salah satunya dengan transformasi kurikulum untuk mendukung Program MBKM.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini melalui pendidikan vokasi pertanian akan hadir para petani milenial yang berkualitas.

“Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimana pun, masa depan pertanian berada di pundak generasi milenial,” katanya.

Sejalan dengan hal tersebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.

“Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul (job seeker) serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin (job creator),” kata Dedi.

Diketahui Kebijakan MBKM diperuntukkan untuk perguruan tinggi dengan program sarjana, dan sarjana terapan yang pelaksanaanya disyaratkan pada semester akhir, 6,7, dan 8. Meskipun begitu PEPI sebagai UPT Pendidikan Diploma Tiga tetap berupaya memfasilitasi mahasiswa untuk dapat mengikuti program MBKM dengan catatan dapat disenegikan dengan program Kementan.
Direktur PEPI, Muharfiza mendukung penuh kebijakan yang akan dilakukan PEPI sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kompetensi lulusan baik soft skill dan hard skill, sehingga dapat menyiapkan lulusan yang unggul. “Pengalaman yang diperoleh mahasiswa diluar kampus akan memperkuat kesiapan lulusan dalam beradaptasi dengan perkembangan dunia kerja” ujarnya.

“Nantinya MBKM dapat disinergikan dengan program aksi Kementan diantaranya, Pajalegong (padi, jagung, kedelai, sorgum dan singkong), Sadewa (sayur dengan cabe dan bawang), Sagunesia (sagu untuk Indonesia), Inbobas PMK (Indonesia Bebas PMK), Prastani (Prasarana dan Sarana serta pembiayaan pertanian), Tani Akur (Petani milenial akses KUR), Gratieks (Gerakan tiga kali ekspor) dan Agrostanda” tambahnya.

Harapannya dengan mengimplementasikan program MBKM dapat menjadi salah satu strategi pembelajaran yang efektif untuk memfasilitasi mahasiswa pada saat mengikuti proses pembelajaran diluar Prodi dan diluar Perguruan Tinggi.

Hal senada disampaikan Wakil Direktur I Bidang Pendidikan Adi Prayoga dalam kebijakan MBKM. PEPI sebagai Pendidikan Vokasi Diploma 3 dapat menjalankan program ini pada semester akhir yang dilaksanakan selama 5-6 bulan setara 20 sks dan Kegiatan MBKM dapat dimulai pada semester ganjil TA 2022-2023.
“Agar terciptanya program tersebut perlu dilakukan penyusunan juknis terkait kurikulum yang diterapkan pada semester ganjil TA 2022-2023, dimana program MBKM yang dilakukan oleh Politeknik Lingkup Kementan adalah kegiatan magang di luar kampus” tambahnya pada kegiatan rapat Pelaksanaan Pembelajaran (20/07).