Home » Blog » Diesnatalis ke 3, Polbangtan Yoma Ajak Milenial Bertani Tanpa Tinggalkan Budaya

Diesnatalis ke 3, Polbangtan Yoma Ajak Milenial Bertani Tanpa Tinggalkan Budaya

Yogyakarta – Dalam merayakan hari jadi yang ke-3, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) mengadakan serangkaian kegiatan Dies Natalis yang diselenggarakan mulai tanggal 25 Juni hingga 17 Juli 2021 mendatang. Tema Dies Natalis Polbangtan Yoma tahun ini adalah “Build Culture From Agriculture”. Tema ini memperteguh komitmen Polbangtan Yoma sebagai penyelenggara pendidikan vokasi untuk tetap mempertahankan maupun meningkatkan SDM pertanian yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat.

Mengutip perkataan Menteri Pertanian (Mentan), Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian mengatakan pendidikan vokasi sangat penting dalam membantu mewujudkan pembangunan pertanian Indonesia.

“Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian. Karena bagaimanapun, masa depan pertanian ada di generasi milenial,” katanya.

Bambang Sudarmanto, Direktur Polbangtan Yoma saat memberikan sambutan pada acara Pembukaan Dies Natalis mengatakan bahwa peringatan kali ini menerapkan prinsip kesederhanaan dan kepedulian karena masih dalam kondisi keprihatinan pandemi COVID 19. Momen ini juga diharapkan Bambang dapat dimanfaatkan untuk kembali menggerakan aktivitas civitas akademika Polbangtan Yoma.

“Satu tahun lebih kita tidak bersua secara langsung. Kegiatan pembelajaran daring seperti yang sekarang ini dilaksanakan kami akui sedikit tidak efektif karena terhambat masalah teknis dan terbatasnya ruang diskusi, namun semua ini kita lakukan untuk mengantispasi dan menghentikan laju persebaran Covid 19,” ujar Bambang.

Lebih lanjut Bambang memaparkan alasan pemilihan “Build Culture From Agriculture” sebagai tema besar kegiatan, menurutnya bangsa yang memiliki budaya hebat berawal dari pertaniannya yang unggul.

“Namanya agriculture kita tidak boleh melepaskan culture atau budaya di masyarakat. Selama ini kita senantiasa berpacu dan berkreasi untuk mendapatkan inovasi teknologi yang tinggi, namun dalam praktek di lapangan saya berharap kita semua generasi milenial tidak lupa akan budaya setempat,” pesannya.